Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

Pengasuhan Anak Berbasis Karakter guna Menangkal Narkoba dan Pornografi

Mari bersama kita memajukan pendidikan di Indonesia (sumber foto: https://www.nydailynews.com)

Anak-anak menjadi sasaran dari berbagai hal yang akan merusak masa depan mereka, seperti narkoba dan pornografi. Orangtua wajib mendidik, membesarkan, dan melindungi mereka. Selain itu dibutuhkan peran dari berbagai sektor, mulai dari lingkungan, sekolah, pemerintah seperti kader PKK, hingga LSM. Mari bersama kita memajukan pendidikan di Indonesia.

 

Jagalah milik kita dan keluarga dari azab api neraka. Maknanya sangat besar, orangtua harus meluangkan waktu untuk memperhatikan anak. Bila perlu orangtua harus tahu anak bergaul dengan siapa atau ke mana dia bermain. Anak yang bermasalah akan panjang akibatnya.

Orangtua harus capai, capai yang membuahkan hasil. Dulu apa yang dikatakan orangtua dituruti anak. Sekarang saat anak dilarang, ia akan mempertanyakan penyebabnya. Oleh karena itu orangtua dituntut belajar untuk mengikuti pengetahuan anak. Belajar tidak ada batas waktunya. Belajar bersama dalam rangka menumbuhkan peran generasi muda.

Saat ini kita memasuki era digital dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Data menyebutkan, anak yang mengalami pelecehan seksual dan penyalahgunaan narkoba semakin bertambah. Ini berbahaya. Apa yang bisa dilakukan?

Tugas orangtua adalah membesarkan anak menjadi individu dengan mental, moral, dan spiritual yang kuat. Dalam menghadapi periode ini, orangtua harus melakukan pengasuhan yang tepat bahkan sejak anak dalam kandungan. Guna menghasilkan anak yang baik, prosesnya perlu dimulai dari pernikahan yang baik sebagai dasar pembentukan karakter keluarga.

Proses pembekalan terutama dalam menghadapi godaan di lingkungan. Untuk itu kita harus melakukan pengasuhan di periode yang paling kritis, yaitu usia 2 tahun. Usia itu adalah masa otak anak dengan milyaran sel yang berkembang sangat pesat. Anak yang tumbuh dalam kasih sayang orangtua akan berbeda tumbuh kembangnya.

Bagaimana anak menangkal pengaruh narkoba? Sudahkah orangtua mengasuh anak dengan baik di lima tahun pertama kehidupannya? Kalau lima tahun pertama kehidupan anak beres, tentu akan beres ke depannya. Ada 80 juta anak di Indonesia. Jika diasuh dengan baik akan menjadi potensi. Jika tidak, akan menjadi beban untuk orangtua, masyarakat, pemerintah, dan negara.

Sebenarnya peluang anak terpapar bahaya pornografi itu di masa remaja. Saat itu mereka bersosialisasi, memiliki rasa ingin tahu, dan berada pada masa pubertas. Bagaimana membatasi akses anak pada narkoba dan pornografi?

Memprihatinkan ketika anak menjadi korban, ia akan menjadi pelaku. Apa upaya preventif  yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi? Ketika seorang anak terkena adiksi, kerja otak yang diserang. Maka anak tidak bisa mengontrol diri. Sejak kecil otak anak harus bersih, tidak diperlihatkan pada sesuatu yang buruk atau polutan.

Penelitian menunjukkan, anak yang  mencoba narkoba diawali dengan rokok dan minuman keras. Caranya adalah pengasuhan anak berbasis karakter, yaitu menanamkan akhlak mulia kepada anak sejak dini. Dimulai dari diri ibu. Kalau ibu belum berakhlak mulia, rintangannya akan banyak sekali.

Coba jadikan akhlak mulia sebagai bagian dari kehidupan, mulai dari cara berpikir, emosi, bertingkah laku, hingga beramal. Kalau itu dijadikan bagian dari keyakinan dan kepercayaan, semua akan beres. Itu menjadi parental belief dari ibu untuk menjadikan anak berakhlak mulia dan cerdas.

 

Kontrol dan Kepercayaan Diri

Kunci pengasuhan berbasis karakter adalah kasih sayang, lembut kepada anak, hingga  tidak membentak apalagi menghina atau merendahkan. Gunakan bahasa dengan kasih sayang sehingga anak memiliki hati yang lembut. Anak yang dihina sejak kecil menjadikan harga dirinya down. Itu yang menjadi penyebab anak lebih percaya teman dibanding ibunya.

Berikan perhatian saat anak menangis. Ceritakan kisah nabi atau pahlawan kepada anak guna membentuk karakter. Sering memeluk dan mencium anak. Saat itu semua dilakukan akan ada hormon yang bekerja dan membuat endorfin anak meningkat. Akibatnya anak mempunyai keinginan untuk selalu berbuat baik.

Bentuk kelekatan emosi dengan anak sejak bayi guna  menghalangi anak melakukan hal yang tidak baik. Biasakan ucapkan kata-kata yang baik. Bentuk kepercayaan diri anak.

Orangtua perlu belajar bersama anak untuk menumbuhkan peran generasi muda (sumber foto: https://www.oecd.org)

Penelitian menunjukkan, kontrol diri dan kepercayaan diri adalah faktor yang mampu memblokir keburukan yang mungkin datang saat anak berada di luar rumah. Anak yang percaya diri ketika diajak temannya akan menolak. Sebaliknya anak yang tidak punya kontrol diri akan mudah terbawa arus, mudah dipengaruhi. Rangkul, peluk, cium anak. Dengan demikian saat anak punya masalah, ia akan datang kepada ibunya.

Ayah menjadi role model untuk anak laki-laki. Kalau kontrol ayah kurang terhadap anak laki-laki, ia berisiko melakukan perilaku yang buruk. Keberadaan ayah bagi anak perempuan bertujuan memunculkan kontrol diri ketika berhadapan dengan situasi apapun.

Saat ini narkoba telah menyebar ke seluruh provinsi, kabupaten, bahkan pulau-pulau kecil. Bukan hanya produk, juga perilakunya. Remaja biasanya lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman ketimbang orangtua. Orangtua cenderung melepaskan remaja dengan tujuan mempersiapkannya menuju dewasa. Remaja yang berteman dengan orang yang kurang tepat akan menerima pengaruh buruk.

Narkoba dan pornografi itu adiktif, membuat seseorang mau lagi dan lagi. Anak biasanya tidak sadar menjadi korban pornografi. Mungkin mereka tidak tahu atau takut mengadu ke orangtua. Ciri utama anak yang terkena pengaruh pornografi adalah kejanggalan pada dirinya dan prestasi akademik yang menurun.

Anak yang mengalami masalah dicirikan dengan perubahan perilaku yang signifikan, misalnya diam atau mengurung diri di kamar. Anak-anak yang boring karena terlalu banyak pelajaran atau kesepian, tidak ada tempat berbagi, hingga anak yang mendapat perilaku kurang menyenangkan dari teman atau guru menjadi sasaran pornografi. Perlu dicari tahu penyebab anak lari ke pornografi. Oleh karena itu bermain dan belajar harus diseimbangkan.

Pornografi itu pelarian yang menyenangkan. Berawal dengan penasaran. Ketika anak kecanduan pornografi, ia menganggap biasa saja atau mati rasa. Untuk itu harus seimbang antara disiplin dan kasih sayang. Jangan memaksakan minat dan bakat yang menurut orangtua baik untuk anak.

Teknologi informasi harus dipahami dengan arif. Orangtua, guru, dosen, dan pembimbing harus belajar. Perlindungan anak harus dimulai dari keluarga, misalnya mengajak anak mendiskusikan sesuatu yang muncul di TV. Itu kesempatan menyelidiki anak.