Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

Mengangkat Potensi Produk Lokal bersama BRI untuk Indonesia

Aneka produk UMKM yang dipamerkan dalam Brilianpreneur 2023. (foto dokpri)

Produk lokal yang berdaya saing tinggi diyakini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu dibutuhkan UMKM yang andal menjadi tulang punggung perekonomian bangsa. Berikut profil dua pahlawan UMKM yang penulis temui pada event Brilianpreneur 2023 di Jakarta tanggal 7 Desember 2023 lalu.

 

Mochamad Pujiono, sosok yang membawa produk lokal Bojonegoro mendunia. Berawal dari kepeduliannya terhadap petani singkong di Bojonegoro, Pujiono mendirikan usaha makanan ringan dengan brand Matoh pada 2014.

Keripik singkong beraneka rasa ditawarkan ke pasar, yakni keju, original soya, manis asin, sambal purut, balado, dan sea salt. Pada 2022 Matoh meluncurkan produk terbaru, yaitu keripik ubi rasa sweet cinnamon. “Kami menggunakan bahan premium seperti garlic, chili dan blackpepper yang diracik dengan resep sendiri,” kata Pujiono.

Matoh, produk UMKM dari Bojonegoro. (foto dokpri)

Pabrik Matoh dengan 30 karyawan tidak hanya bersaing di dalam negeri dengan menjajakan produk ke toko modern di seluruh Indonesia dan platform e-commerce, juga berhasil ekspor produk ke China, Kuwait, Malaysia, Maldives, dan Singapura. “Empat negara terakhir yang saya sebutkan itu sering repeat order,” kata Pujiono.

Pencapaian yang diraih Pujiono tentunya tak lepas dari dukungan Pemkab Bojonegoro yang sering mengajaknya berpameran hingga ke luar negeri, termasuk di event Brilianpreneur 2022 dan Brilianpreneur 2023. Sejak menjadi mitra binaan BRI pada 2022, Pujiono merasakan banyak manfaat, antara lain jejaring market yang lebih luas melalui pertemuan dengan buyer dari luar negeri, pembinaan, dan modal kerja. “Kurasi yang dilakukan BRI hingga terpilih menjadi mitra binaan meliputi faktor packaging, perijinan, sampai legalitas,” kata Pujiono.

Keripik singkong dengan variasi rasa sebagai camilan familiar masyarakat Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi Pujiono. Oleh karena itu ia menghadirkan Matoh sebagai keripik singkong yang bebas gluten, tanpa pengawet, tanpa pewarna, dan tidak menggunakan MSG sehingga aman dikonsumsi. “Ciri khas lainnya adalah crispy dari keripiknya terasa sekali,” tutur Pujiono.

Keunggulan Matoh tersebut menarik perhatian beberapa yayasan yang merekomendasikan snack tersebut untuk dikonsumsi penderita autisme. Menanggapi permintaan pasar luar negeri, saat ini Matoh tengah mengembangkan snack talas, kentang, dan tempe. “Semoga Matoh semakin dikenal banyak orang sehingga penjualannya naik,” tutur Pujiono dengan penuh harap.

 

Komitmen BRI terhadap UMKM

Mari menyeberang ke Pulau Sumatera. Kota Pematangsiantar terkenal dengan oleh-oleh roti ketawa. Salah satu pelaku usaha yang menekuni produk tersebut adalah WanWan Wijaya. Ia mendirikan usaha Roti Ketawa Siantar Waka Waka pada 2017. WanWan mengamati roti ketawa sebagai snack tradisional perlahan ditinggalkan. Pelaku usaha mulai berkurang. Peluang tersebut ditangkapnya dengan tujuan roti ketawa tetap eksis dan diingat masyarakat.

Sebagai pembeda dengan produk lain yang sejenis, WanWan berinovasi menghadirkan empat varian roti ketawa, yaitu original, cokelat, durian, dan pandan dengan rasa original yang paling diminati. Roti Ketawa Siantar Waka Waka selain dipasarkan di salah satu jaringan pengecer waralaba di seluruh Sumatera, Aceh dan Bakaheuni, juga dipasarkan di platform e-commerce dan social media.

Roti Ketawa Siantar Waka Waka, oleh-oleh khas Pematangsiantar. (foto dokpri)

Pasar menyambut positif Roti Ketawa Siantar Waka Waka. Mereka menyukai snack tersebut karena tidak terlalu manis dan lembut sehingga bisa dikonsumsi orang tua. Sejak 2023 Roti Ketawa Siantar Waka Waka menjadi mitra binaan BRI dengan bermacam-macam dukungan, seperti pelatihan dan bazaar.

Sebelumnya Roti Ketawa Siantar Waka Waka pernah mengikuti pameran di Medan. Pada November lalu produk tersebut dipamerkan di Aquabike Jetski World Championship di Danau Toba.

Perhelatan Brilianpreneur 2023 mengangkat tema “Crafting Global Connection”. (foto dokpri)

Memasuki usia 128 tahun, di era digitalisasi BRI menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM untuk tetap tumbuh. Melihat potensi UMKM yang sangat besar, BRI melakukan pendampingan dan edukasi secara kontinu.

Komitmen BRI terhadap pemberdayaan UMKM diwujudkan dalam perhelatan Brilianpreneur yang mengangkat tema “Crafting Global Connection”. Event tersebut bertujuan memperkenalkan produk UMKM Indonesia dengan calon buyer dari luar negeri. Dengan demikian UMKM mampu naik kelas dan meningkatkan nilai tambah dengan membuka banyak lowongan pekerjaan. Brilianpreneur 2023 diikuti 700 UMKM terkurasi yang mempromosikan produk home decor&craft, food&beverage, accessories&beauty, fashion&wastra, serta healthcare/wellness.