Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

UMKM yang Berdaya bersama BRI untuk Indonesia

Aneka produk yang dipromosikan dalam Brilianpreneur 2023. (foto dokpri)

Ide usaha bukan perkara rumit bagi mereka yang jeli melihatnya. Dibutuhkan ketekunan mengolah ide tersebut menjadi suatu produk yang mampu mengisi peluang pasar. Berikut profil tiga pahlawan UMKM yang dijumpai penulis pada event Brilianpreneur 2023 di Jakarta tanggal 7 Desember 2023 lalu.

 

Dari limbah menjadi berkah. Sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir nyatanya mampu disulap oleh Encep Amir menjadi berbagai produk yang menarik dan bernilai jual. Pada 2016 berawal dari hobi Encep mengembangkannya menjadi usaha dengan brand Rubysh. Mengusung tagline ‘from rubbish to ruby’, visi Rubysh adalah mengurangi sampah plastik yang sulit dilebur.

Rubysh menawarkan aneka produk, antara lain anting dari glass shards, PET bottles atau HDPE bottles, cincin dari glass bottles atau metal scraps, kacamata dari limbah kayu jati dan sonokeling, serta tas dari banner yang tidak terpakai. Bahan diperoleh langsung dari pengepul. Produk tersebut dikreasikan oleh 10 perajin yang tersebar di Surabaya, Bali, dan Bantul.

Rubysh, dari limbah menjadi berkah. (foto dokpri)

Dibanding produk sejenis, Rubysh mengembangkan bahan daur ulang yang tidak terpakai menjadi barang yang berguna. Produk Rubysh dipromosikan melalui pameran dan media online hingga tersebar sampai ke Tangerang dan Bali.

Partisipasi Rubysh dalam Brilianpreneur 2023 dan Brilianpreneur 2022 sungguh disyukuri karena membantu dalam memajukan usaha. Bahkan pengunjung tak menyangka bahan dari sampah mampu didesain menjadi perhiasan.

 

Merangkul Anak Jalanan

Pandemi Covid-19 nyatanya tidak menyurutkan semangat sekelompok anak muda di Pemalang yang sering berkumpul untuk membangun usaha. Semula mereka bingung menentukan produk yang hendak dijual. Pada 2021 Adviz Store didirikan dengan jasa pembuatan sablon kaus sebagai usaha awalnya. Konsumen cukup membawa gambar yang ingin disablon untuk selanjutnya dikerjakan oleh tim Adviz Store yang berjumlah delapan orang. Seiring berjalannya waktu mereka menciptakan desain sendiri.

Pada 2023 tim Adviz Store merangkul anak jalanan yang ternyata mampu berkarya di bidang seni, khususnya menggambar. Beragam desain seperti dewi bumi dan mantra bahagia selanjutnya diaplikasikan di media kaus. Karya tersebut menunjukkan bahwa banyak peluang yang bisa dikerjakan anak jalanan. Dengan demikian keberadaan mereka bisa dihargai dan bermanfaat untuk orang lain.

Adviz Store, UMKM dari Pemalang. (foto dokpri)

Terkait pemasaran tim Adviz Store sejak awal belum terpikir memasarkan produk secara online. Pemasaran produk sebatas dari teman ke teman. Tim Adviz Store bersyukur atas banyaknya dukungan dari lingkaran pertemanan.

Belakangan tim Adviz Store mempromosikan produk melalui media sosial dan platform e-commerce. Sementara itu event Brilianpreneur merupakan pameran yang pertama kali diikuti.

Tim Adviz Store mengakui adanya perkembangan metode sablon saat ini dengan metode beberapa tahun silam. Oleh karena itu mereka bertekad terus belajar. Harapan lainnya adalah semakin banyak anak muda yang bisa menghasilkan karyanya dengan baik.

 

Digitalisasi BRI

Dari Pemalang mari kita berpindah ke Medan. Berawal dari niat mengucapkan terima kasih kepada pelanggan usaha makanannya dengan cara yang unik pada 2016 Teti Yolanda mendirikan usaha. Aneka produk rajutan, seperti tas, dompet, sepatu dan bros diberi brand TEY Craft Handmade. “Saya belajar merajut secara otodidak, hanya dari youtube. Keisengan yang berkembang menjadi usaha,” ujar Teti.

Dibantu sang kakak, Teti dengan tekun membesarkan usahanya. Benang nylon dan benang polyester serta motif crocodile yang lebih timbul menjadi pembeda dari usaha sejenis. “Benang nylon sendiri lebih mudah dibersihkan dibandingkan benang lainnya. Saya juga menggunakan furing yang bagus di dalam tas,” ujar Teti.

TEY Craft Handmade, UMKM dari Medan. (foto dokpri)

Pada 2017 TEY Craft Handmade digandeng oleh Pemko Medan sebagai mitra binaan. Bantuan lainnya yang diterima Teti adalah peralatan seperti mesin jahit dan lemari pajang. “Saya pernah diajak berpameran di Medan, Kalimantan, Jakarta, dan Tanjung Pinang. Dari sana saya mendapatkan pembeli. Sementara itu melalui pemasaran online saya mendapatkan pembeli dari Aceh dan Rantau Prapat,” ujar Teti yang juga memasarkan produknya dari teman ke teman dan media sosial.

Usaha Teti tak luput dari hantaman badai pandemi Covid-19. Saat itu ia mengaku vakum walaupun masih merajut.

Teti bersyukur atas partisipasinya dalam Brilianpreneur 2023. Partisipasinya tersebut berawal dari keikutsertaannya dalam pelatihan digital untuk 1000 UMKM yang diadakan Pemprov Sumatera Utara. “Saya senang diajak berpameran oleh BRI. Selain mendapat banyak teman dan menimba banyak pengetahuan, saya jadi tahu trend sekarang,” ujar Teti.

Teti menilai banyaknya produk sejenis tidak berpengaruh terhadap usahanya. Keputusan membeli atau tidak dikembalikan ke masing-masing orang karena selera tiap orang tidak sama. Hingga saat ini Teti merasa masih menemui kendala dalam digital marketing karena harus menambah SDM. “Harapannya usaha ini semakin maju dan penjualannya lebih luas,” tutur Teti.

BRI meyakini pentingnya ekosistem digital bagi pelaku UMKM. (foto dokpri)

BRI sebagai bank yang telah melayani masyarakat Indonesia selama 128 tahun meyakini pentingnya ekosistem digital bagi pelaku UMKM. Pasalnya pemasaran online merupakan hal penting di era digital ini. Apalagi kondisi pascapandemi menuntut pelaku UMKM adaptif dengan pola baru dalam memasarkan produk. Salah satu digitalisasi BRI adalah aplikasi PARI sebagai media jual beli berbagai komoditas sehingga UMKM bisa naik kelas.