Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

Keluarga Berkualitas untuk Kemajuan Bangsa

PKBI1

Indonesia setiap tahunnya merayakan hari keluarga nasional (Harganas) pada 29 Juni. Namun diakui bersama bahwa Harganas kurang akrab di telinga setiap insan. Oleh karena itu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)  mengangkat dan menggaungkan hari keluarga nasional dengan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada 22-29 Juni 2016.  Perayaan Nasional Pekan Keluarga Nusantara dengan tema Yuk Ngobrolin Keluarga diselenggarakan pada 25 Juni 2016. Tujuan  pelaksanaan kegiatan Harganas adalah memaknai kembali arti keluarga bagi setiap individu, memperkuat peran keluarga di kehidupan bermasyarakat, serta mengingatkan peran keluarga dalam memberikan dukungan bagi perkembangan anak. Selain itu penerimaan bagi setiap anggota keluarga tanpa memandang agama, status, bebas dari stigma, dan ekspresi jender serta perlindungan terhadap kekerasan seksual.

Pengurus Nasional PKBI Hendartini Habsjah dalam sambutannya menyampaikan, tema Perayaan Nasional Pekan Keluarga Nusantara yang diselenggarakan di Wisma PKBI adalah “Keluarga, Rumah Aman dan Nyaman bagi Semua Individu”. PKBI  didirikan tahun 1957 yang awalnya mengangkat isu perempuan. Jaman dahulu  satu rumah  dihuni 3-4 keluarga. Saat ini  keluarga semakin kecil. Nenek tinggal terpisah dari anak-anak.  Ada keluarga inti, ada keluarga besar. Ada nenek yang ikut menjaga cucu. Hendartini mencontohkan tante-tantenya yang memiliki anak sampai 12 orang. “Berbeda dengan ibu saya yang berhasil memiliki empat anak,” tutur Hendartini yang bersuamikan pria asal Banda Aceh.

Hendartini berterima kasih kepada suaminya yang selalu hadir dalam kegiatan dua anaknya saat duduk di bangku SD hingga SMA. Dengan demikian ia dapat berkarier. Hendartini memaparkan, dalam keluarga kita harus bersama-sama membesarkan anak, membagi tanggung jawab. Hari keluarga setiap tahunnya dijadikan refleksi. Masing-masing keluarga tentunya memiliki masalah. Dalam hidup selalu ada masalah. Oleh karena itu kita berkumpul di Perayaan Nasional Pekan Keluarga Nusantara  untuk melihat satu per satu masalah yang ada. Sebagai contoh,  anak  berhadapan dengan hukum (ABH).

Hendartini menjelaskan, di Malaysia penjara anak sudah dihapus. ABH dikirimkan  ke semacam pesantren yang tak berbeda dengan lembaga pemasyarakatan. Mereka bersekolah dan tinggal di sana. ABH tidak dicampurkan dengan orang dewasa. PKBI  ingin mencontoh Malaysia. Sebab ABH  tidak tahu apa yang mereka perbuat. Akan menambah masalah jika mereka digabungkan dengan narapida dewasa. Kita berharap kehidupan yang lebih baik untuk generasi mendatang. “Kami berada di sini untuk sedikit berkontribusi menjadikan generasi mendatang yang berkualitas,” kata Hendartini.

PKBI2

Berbicara hari keluarga, tentu perempuan adalah sosok yang paling berarti bagi keluarga. Tidak hanya  melahirkan, juga menjadi sosok yang bisa melakukan segalanya. Bahkan ketika seorang laki-laki tidak ada di sampingnya, perempuan  menjadi pengayom bagi keluarga. Pada kesempatan tersebut diputar film Women and Impact. Film tersebut menceritakan   perempuan dengan  latar belakang yang berbeda-beda, sebagai aktivis sampai akademisi. Selama hidupnya mereka memiliki sejarah dan latar belakang kekerasan. Namun mereka bertahan untuk berbuat lebih baik. Apa suka dan duka Anda dengan status sebagai perempuan? Apakah ada beban dengan status itu? Banyak orang yang masih meremehkan perempuan yang bertato atau botak. Seharusnya kondisi tersebut dirayakan!

Dalam film tersebut, Ketua Organisasi Perubahan Sosial Liana yang berkepala botak mengatakan orang botak selalu diidentikkan dengan sakit. Semantara pemeran lain dalam film itu yang bertato mengatakan tato itu bentuk ekspresi yang sering dipandang aneh oleh masyarakat. Stigma terhadap perempuan itu akan selalu ada. Bagaimana masyarakat mengubah stigma itu? Butuh dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Erni, seorang dokter hewan berkisah dalam timnya ia satu-satunya perempuan dan mampu menjadi team leader. Pemeran lain mengatakan, perempuan yang bekerja selain bisa membantu suami dalam ekonomi keluarga, juga bisa mengekspresikan diri.

Banyak perempuan yang tumbuh dalam keluarga yang berpandangan dirinya berharga ketika punya pacar atau menikah. Tidak ada perempuan yang ingin menjadi korban kekerasan seksual. Simpati masyarakat terhadap korban bergeser menjadi penghakiman. Masyarakat yang melakukan penghakiman terhadap korban saat itu sudah menjadi pelaku pasif. Grace, seorang logistic officer sangat menikmati pekerjaannya. Menurutnya pekerjaan itu sebaiknya tidak hanya dilihat dari gaji. Sementara Yacko, seorang dosen dan penyanyi rap memandang dirinya berada dalam dua dunia yang berbeda. Selain ia seorang ibu.

Artis Nova Eliza yang juga menjadi salah satu pemeran dalam film tersebut memaparkan, Suara Hati Project yang dibentuknya bertujuan memberi ruang untuk perempuan agar bisa bersuara. Selain itu merupakan kampanye masyarakat untuk menghentikan kekerasan seksual. Menurut Nova, komunikasi dengan anak itu penting. Ia sering mengajak anaknya terlibat dalam pekerjaan. Terry, pemeran lainnya menyampaikan ia pernah meminta ijin ke sekolah anaknya selama 1,5 minggu. Bersama anaknya keliling Indonesia untuk mengenal sejarah bangsa. Mengajak jalan anak selain memunculkan tanggung jawab pada diri sendiri, juga membuat anak memahami sejarah melebihi teman-temannya. Film Women and Impact memberi pesan kepada perempuan untuk mencintai diri sendiri, melihat potensi diri, berani tidak mendengar stereotipe di luar, dan selalu bersyukur. Perempuan tidak perlu takut. Beri perhatian kepada korban kekerasan seksual, ubah peradaban ini menjadi lebih baik!

London Summit on Family Planning 2012 menghasilkan komitmen Family Planning 2020 (FP2020) yang juga ditandatangani oleh pemerintah Indonesia. FP2020 memperjuangkan semua perempuan mendapatkan akses kontrasepsi pada 2020 dan memastikan setiap individu mendapatkan akses layanan kesehatan reproduksi secara gratis pada 2030. Pemerintah telah menetapkan empat prioritas komitmen. Salah satunya adalah membuat layanan keluarga berencana (KB) gratis untuk siapapun sebagai bagian dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). BPJS menandatangani kesepakatan dengan BKKBN pada 2014 dengan komitmen menyediakan jasa layanan KB dan obat-obatan secara gratis. Tahun 2015 hanya 50% dari total penduduk yang menjadi anggota JKN. Banyak perempuan dan penduduk di daerah pinggiran dan terpencil belum menjadi anggota JKN sehingga tidak dapat mengakses layanan secara gratis. PKBI sedang dalam tahap menegosiasikan kesepakatan dengan BKKBN agar PKBI bisa membantu menyediakan layanan KB dan obat-obatannya sebagai bagian dari program JKN.