Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

Mengupas Seluk Beluk Bisnis Kuliner


Buku yang sangat tepat dibaca oleh mereka yang ingin berbisnis kuliner.

Judul buku: A-Z Dunia Kuliner

Penulis: Tyas A. N

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013

Bisnis makanan dan minuman seperti warung, kantin,kafe, hingga restoran semakin menjamur di kota-kota besar di Indonesia. Bisnis kuliner kini menjadi pilihan karier baru atau karier kedua. Dibutuhkan passion agar mampu bertahan di bisnis tersebut. Sebelum terjun ke bisnis FnB, tentukan strategi dan lokasi. Strategi terkait dengan visi dan misi usaha, sementara lokasi menjadi kunci utama dalam usaha kuliner selain produk yang unggul, pelayanan yang memuaskan, dan harga yang masuk akal.

Pelaku usaha perlu membuat business plan yang mencakup perkiraan penjualan makanan dan minuman serta perencanaan pengeluaran untuk investasi dan biaya. Dengan demikian pelaku usaha memiliki gambaran tentang perkiraan cash flow selama tiga tahun pertama dan perhitungan laba rugi apakah sesuai dengan cash flow yang diperkirakan.

Dalam perjalanan usaha tentu ada masalah yang dijumpai. Tak perlu ragu dan panik. Selama pelaku usaha memegang komitmen, bisnis bukanlah perkara benar atau salah. Jika kondisi terburuk terjadi, bicarakan secara profesional dengan seluruh pihak yang terlibat dalam usaha. Ada beberapa solusi seperti memindahkan lokasi usaha, mengubah brand, hingga menganalisis varian produk, strategi harga, dan strategi marketing.

Buku yang ditulis oleh lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ini juga mengupas posisi seseorang dalam dunia kuliner. Pertama, jika Anda sebagai penanam modal, pentingkan sistem pelaporan dan prosedur operasional. Selain itu perhatikan keseimbangan nilai investasi, apakah interior lokasi usaha sesuai dengan produk yang dijual. Kedua, jika Anda sebagai pelaku (chef), dibutuhkan koordinasi lima panca indera, pengalaman dan jam terbang yang tinggi, serta pengembangan produk. Jika Anda sebagai penikmat, pahami kesesuaian harga dengan suasana yang ditawarkan.

 

Menggali Pengalaman

Dalam buku ini, penulis mengupas beberapa usaha sebagai sarana pembelajaran. Dari pengalaman yang pernah dicecap usaha-usaha tersebut, ada sejumlah strategi yang bisa dipraktikkan seperti bekerjasama dengan pihak-pihak lain sehingga ketika ada event, pelaku usaha bisa menawarkan produknya. Selanjutnya tawarkan produk lain di luar produk utama yang dijual dan manfaatkan sisa bahan untuk diolah dan dijual. Manajemen waktu dan diferensiasi produk patut mendapat perhatian.

Penulis mencatat hal-hal penting yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kelancaran usaha, diantaranya mencatat stok setiap harinya, melakukan kontrol dari kantor pusat ke setiap outlet, dan konsistensi rasa dari suapan pertama hingga suapan terakhir. Tak ketinggalan, menjaga kekompakan tim.

Guna menyuguhkan informasi yang padat kepada pembaca, penulis mengundang tiga narasumber. Chef Vindex mengajukan usul untuk memperbarui dan mengembangkan kurikulum dengan fokus mata pelajaran masakan Indonesia di SMK-SMK. Selain itu harus ada koordinasi yang berkesinambungan antara dunia pendidikan dengan industri kuliner. Sementara itu ahli neuro semantik, Prasetya M. Brata menilai kedudukan kuliner begitu kuat dalam pembentukan perilaku manusia. Tanpa disadari hal itu membuat bisnis kuliner semakin tumbuh besar dan kuat.

Ahli keuangan, Henry Parengkuan memandang bisnis makanan adalah bisnis yang tak ada matinya. Dalam keadaan krisis ekonomi ataupun tidak, orang tetap butuh makan. Banyak orang menganggap bisnis kuliner mudah ditiru padahal harus didukung oleh konsep yang kuat dan konsisten. Oleh karena itu bisnis kuliner perlu memiliki menu yang diunggulkan agar bisa menonjol di antara pemain bisnis kuliner lainnya.

Dalam pandangan Henry, strategi marketing merupakan hal yang penting. Awalnya usaha kuliner memunculkan awareness. Berikutnya remind, mengingatkan brand kepada konsumen sehingga brand loyalty selalu terjaga. Semakin banyaknya pemain baru dalam bisnis kuliner menjadikan konsumen mudah berubah. Terkait keuangan, ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian yakni membangun bisnis dengan modal relatif kecil (capital), sambil membangun komunitas sebagai modal untuk mengembangkan bisnis (community/networking), serta mengembangkan kapasitas selanjutnya (capability).

Teori dan pengalaman dari sejumlah usaha kuliner termasuk dari penulis yang sempat membuka usaha bistro disajikan secara lengkap. Semua itu dipaparkan dengan penggunaan kata-kata yang mudah dipahami semua kalangan dan alur yang sistematis. Sebagaimana ditulis di sampul, buku A-Z Dunia Kuliner wajib dibaca mereka yang ingin menjadi pelaku, penanam modal, dan penikmat usaha kuliner.