Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

150 Menit untuk Jantung Anda

jantung1

Tiga tahun lalu seorang rekan kerja bercerita, pamannya harus menjalani operasi pemasangan ring pada jantungnya. Biayanya seharga satu unit mobil. “Syukurlah ada asuransi penyakit kritis yang membantu biaya pengobatan paman,” tuturnya. Sayangnya selang beberapa bulan kemudian sang paman menghadap Sang Pencipta.

Rekan kerja itu menyampaikan, pada masa hidupnya, pekerjaan sang paman sebagai tenaga marketing penuh dengan jadwal yang padat. Beliau sering melakukan business trip dari satu ke kota lain. Alhasil sang paman kurang menjaga kesehatan.

Karena lebih banyak beraktivitas di luar rumah, sang paman mengonsumsi makanan yang ditemuinya. Sementara itu aktivitas fisik jarang dilakukan. Lebih banyak berada di mobil. Apalagi berolahraga. Setibanya di rumah, sang paman memilih tidur untuk memulihkan tenaga.

Bekerja di kota besar seperti Jakarta, seiring perkembangan teknologi, semakin banyak pekerjaan yang dilakukan di depan komputer. Aktivitas fisik hanya dilakukan saat ke kamar kecil atau makan di luar kantor. Tak jarang sambil bekerja, mulut tak berhenti mengunyak snack bersama teman-teman. Saat pekerjaan menumpuk, mau tak mau harus lembur di kantor. Biasanya stok makanan diperbanyak untuk menjaga performa kerja tetap optimal.

Kisah rekan kerja tersebut menunjukkan biaya pengobatan penyakit jantung tidak murah. Namun masih ada solusi dengan melakukan pencegahan, yakni berolahraga. Bukan perkara sulit. Cukup berolahraga minimal 150 menit per minggu atau 30 menit per hari selama lima hari dalam seminggu. Atau tiga kali sehari selama 10 menit atau dua kali sehari selama 15 menit.

Aktivitas fisik itu tidak perlu dilakukan di pusat kebugaran. Mulailah dengan aktivitas fisik yang paling mudah, misalnya sekadar naik turun tangga, jalan cepat, jogging, atau bersepeda. Awali dengan intensitas ringan misalnya 10 menit kemudian tingkatkan intensitas di hari selanjutnya.

Berikut aktivitas fisik sederhana yang bisa dimulai untuk melindungi jantung Anda:

  1. Berjalan mengelilingi komplek perumahan. Luangkan waktu 10 menit saja pada pagi hari sebelum berangkat kerja atau sore hari sepulang kerja. Ajak anak Anda. Selain tubuh Anda dipaksa bergerak, aktivitas fisik ini meningkatkan bonding antara orangtua dan anak.
  2. Jika ruangan Anda berada di lantai dua, tiga, atau empat, gunakan tangga ketimbang lift. Buat tubuh Anda aktif tanpa alasan.
  3. Bagi Anda yang menggunakan kendaraan umum, turun satu halte sebelum halte yang seharusnya. Lakukan hal yang sama saat pulang kerja. Awalnya mungkin berat. Jika Anda membiasakan diri, semuanya terasa mudah.
  4. Bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi, parkir mobil Anda jauh dari kantor. Dengan demikian masih ada kesempatan untuk berjalan kaki.
  5. Bawa baju dan sepatu olahraga. Jalan yang macet tentu membuat Anda malas pulang. Gunakan waktu yang ada untuk berolahraga. Entah di pusat kebugaran dekat kantor Anda atau bersama teman-teman jogging di lapangan parkir kantor. Kebersamaan yang diwarnai tawa dan canda membuat Anda tak merasakan melakukan olah raga yang dianggap berat.
  6. Bergabunglah bersama komunitas olah raga, misalnya Indorunners untuk Anda yang minat dalam olah raga lari. Semakin banyak Anda bertemu dengan mereka yang sevisi tentu membantu Anda aktif bergerak.
  7. Manfaatkan taman di Jakarta, misalnya Taman Suropati atau Taman Menteng untuk berolahraga bersama keluarga pada akhir pekan. Anda bisa bersepeda atau sekadar berjalan santai mengelilingi taman. Nikmati udara yang bebas polusi. Rasakan kicauan burung dan aroma dedaunan.

Kini tak ada alasan lagi menunda melakukan aktivitas fisik. Semua bisa dilakukan selagi ada niat. Pastinya niat itu harus diwujudkan. Bukan besok atau minggu depan waktu yang tepat, melainkan SEKARANG. 150 menit saja untuk jantung yang prima menopang rutinitas Anda.