Anda adalah titipan Tuhan melalui orangtua Anda. Saya hanya meneruskan estafet orangtua Anda, mengantarkan Anda dan membuka pintu posisi Anda sekarang. -Habibie-
Pada 25 Juni lalu Mantan Presiden Indonesia ke-3 Prof. Dr-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie memasuki usia 80 tahun. Untuk itu digelar diskusi yang diselenggarakan di Museum Bank Mandiri pada 7 Agustus 2016 lalu. Di tempat yang sama digelar pameran foto Habibie dan gebyar aneka lomba, seperti lomba mewarnai, lomba membaca puisi, dan lomba membuat pesawat dari kayu balsa yang diselenggarakan berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends of Mandiri Museum. Pameran tersebut dibuka untuk umum pada 24 Juli hingga 21 Agustus 2016.
Kepala Museum Bank Mandiri Budi Trinovari dalam sambutannya menyampaikan Museum Bank Mandiri merupakan gedung termodern pertama di Indonesia. Inilah gedung yang pertama kali dibangun menggunakan paku bumi. Fungsi museum, salah satunya adalah memberi edukasi kepada masyarakat dari segala usia dan disiplin ilmu. Museum Bank Mandiri juga dijadikan salah satu lokasi shooting film Rudy Habibie.
Habibie adalah sosok luar biasa yang melekat dalam benak kita. Bagaimana kita terpana ketika diceritakan oleh guru mengenai sosok Habibie. Kita hanya mampu melihat di televisi. Hanya membayangkan seperti apa sosoknya, mengapa beliau pandai sekali.
Habibie adalah teladan, bagai puisi yang mencipta. Hadirnya film Habibie&Ainun pada 2012 lalu membuat generasi muda mengenal Habibie. Menjadi tantangan untuk generasi muda menempuh pendidikan di luar negeri. Contohlah Habibie yang tidak hanya memiliki capital academy, juga social capital seperti kemampuan berdiplomasi dan berdiskusi. Untuk memiliki produktivitas tinggi seperti yang dimiliki Habibie, generasi muda harus mempelajari dan membaca apa yang dilakukan beliau.
Dosen UNS Solo Sutanto Sastrareja dalam sesi diskusi ‘Kunci Sukses Eyang Bangsa, Mengulik Kepribadian Eyang Habibie dalam Meraih Sukses’ menjelaskan Aturan 70. Jika pertumbuhan ekonomi suatu negara 7%, bagilah 70 dengan 7, hasilnya 10 tahun. Berarti seorang presiden yang berkuasa 10 tahun untuk melipatgandakan perkembangan suatu negara, dari negara miskin ke negara berkembang membutuhkan waktu 10 tahun dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Jika demikian Indonesia akan keluar dari negara miskin menjadi negara berkembang, dari negara berkembang menjadi negara maju. “Habibie berkuasa 17 bulan, ketika beliau lengser ekonomi Indonesia menjadi 5%. Artinya beliau berhasil,” kata Sutanto.
Mantan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail dalam sesi diskusi bertema ‘Kepemimpinan BJ Habibie dalam Pengembangan SDM Indonesia’ menyampaikan Habibie memperkenalkan konsep bekerja lima hari dalam seminggu. Selain itu beliau memperkenalkan jam kerja dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 16.30. Habibie mengutamakan kinerja, bukan absensi yang menjadi ukuran.
Habibie berusaha mendapat dispensasi dari Presiden Soeharto (saat itu) bahwa pekerja profesional berhak memperoleh kompensasi tunjangan selisih penghasilan. Trendnya mengarah kepada remunerasi. Bagaimana menjadi PNS yang profesional dan akuntabel. “Beliau bukannya dibenci, melainkan semakin lama dicintai masyarakat,” tutur Nur Mahmudi.
Ketua Dewan Riset Nasional Bambang Setiadi yang pernah berinteraksi dengan Habibie menmaparkan 10 testimoni untuk Habibie.
Testimoni bahwa siapapun bisa menjadi apa saja kalau mengikuti 10 testimoni berikut:
- Bekerja harus, berdoa juga harus
- Tanggung jawab profesional
- Teknokrat mengayomi
- Kerja sama internasional itu perlu
- Fokus-lakukan-selesai-lapor
- Jangan sentuh sumber daya alam apapun kalau kita belum menguasai ilmu tentang sumber daya alam itu
- Jangan berhenti berpikir meskipun Anda pensiun. kalau Anda berhenti berpikir sama dengan mati.
- Ilmuwan bukan pekerjaan tapi sikap
- Penghargaan itu akibat kerja keras
- Perhatikan hubungan SDM (SDM memiliki kualitas yang ditingkatkan terus-menerus)-riset (pola pembangunan riset)-industri (industri mempunyai daya saing tinggi)-stabilitas ekonomi (stabilitas ekonomi makro untuk mendukung investasi)
Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya, dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup. –Habibie-
Koko Nata
24 Agustus 2016Semoga semakin banyak sosok inspiratif seperti Pak Habibie, ya
Ona
26 Agustus 2016Amin Pak, semangat untuk negeri