Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

Esport yang Kini Tak Lagi Dipandang Remeh

 

Tak terbayangkan, sekarang bermain game online bisa menjadi sumber penghasilan bahkan profesi. (Sumber foto: bolasport.com)

Perkembangan esport di Indonesia dari tahun ke tahun melaju ke arah yang semakin baik. Dahulu esport hanya berada di level sekelas warnet, saat ini industri esport terus melesat.

Bermain game online bisa menjadi sumber penghasilan. Hal tersebut mungkin tidak terbayang di era 1990-an. Itulah yang terjadi saat ini. Setiap bulannya tercatat 20-30 turnamen esport di Indonesia. Masing-masing turnamen tersebut memperebutkan hadiah mencapai Rp 10 juta bergantung banyak sedikitnya sponsor. Bahkan seorang atlet esport bisa berpenghasilan sampai puluhan juta rupiah per bulannya.

Didukung spesifikasi komputer yang mumpuni dan jaringan internet yang cepat, esport  menjadi warna baru. Era 90-an menjadi awal kompetisi esport terutama untuk format FPS, olah raga, dan arkade melalui komputer personal. Turnamen pertama oleh sebuah liga gaming terbesar Cyber Athlete Professional League bahkan menghadiahi atlet sebesar Rp 214 juta. Memasuki tahun 2000, kompetisi skala besar mulai menjamur di banyak negara diperkuat perkembangan industri game yang seakan tak ada hentinya.

Electronic sports adalah permainan video game yang bersifat kompetitif di level profesional. Esport sebenarnya merupakan pertandingan game yang sekarang mulai dijadikan olah raga. Kategori game yang bisa dijadikan esport bersifat fair, tidak ada yang lebih kuat dibanding yang lain.

Di Indonesia esport berkembang dengan cukup pesat. Selain turnamen yang semakin banyak, sejak 1,5 tahun yang lalu berdiri Ligagame Esport TV yang secara berkala menyiarkan secara langsung turnamen esport di kanal Youtube. Komunitas esport di Indonesia 3-4 tahun lalu hanya tersebar di Pulau Jawa. Seiring dengan jaringan internet yang semakin baik, komunitas esport kini mulai merata hingga ke pelosok. Terlebih dengan adanya kompetisi di arena mobile yang bisa diakses di smartphone. Semakin mudah dan kian digandrungi anak muda. Faktor itu pula yang mendorong perkembangan esport di Indonesia sebab  dulu esport hanya bisa diakses di komputer personal dengan biaya yang mahal.

Dunia esport di Indonesia memang belum semaju di Eropa yang sudah menjadi bisnis raksasa dengan perputaran uang mencapai jutaan dollar. Namun di Indonesia sudah ada perusahaan, club atau management yang mengontrak pemain di dalam tim untuk benar-benar secara profesional terjun ke dunia esport. Selain mendapatkan gaji, mereka harus melakukan beberapa kewajiban sebagai pemain pro, diantaranya jadwal latihan ibarat atlet profesional. Badan fit dan logika yang baik dipercaya memuluskan jalan atlet esport berprestasi lebih baik saat berlaga di negara lain.

Atlet esport profesional harus meningkatkan kualitas pertandingan dengan disiplin membagi waktu. Disiplin waktu itu sangat penting. Beberapa tim menganjurkan olah raga sebelum berlatih. Fisik yang sehat dan fokus yang mumpuni mampu meningkatkan kemampuan bermain para atlet.

Nominal hadiah yang menggiurkan dan fasilitas yang didapat sebagai atlet esport profesional menjadi impian para gamers pemula. Apalagi esport diakui sebagai cabang olah raga yang dipertandingkan di pesta olah raga internasional sekelas Asian Games 2018 untuk pertama kalinya. Hal tersebut menunjukkan kini esport semakin berkembang dan diakui.

Esport menjadi bagian dari perkembangan ekonomi digital di Indonesia. (Sumber foto: tek.id)

Jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah dan penetrasi teknologi yang kian bagus memunculkan talenta-talenta baru dibandingkan negara lain dengan jumlah penduduk yang sedikit. Antusiasme esport tersebut didukung oleh Presiden Joko Widodo dengan menyelenggarakan Piala Presiden Esports. Tujuannya adalah mewadahi esport menjadi industri atau ekosistem yang lebih maju dan saling menguatkan. Piala Presiden Esports 2019 dianalogikan sebagai  baby step.

Di Indonesia fanatisme terhadap game online tak bisa dipandang sebelah mata, tim esport Indonesia membuktikan diri dengan meraih medali emas dari nomor games kelas royal dan medali perak dari nomor games hearthstone pada Asian Games 2018. Meskipun demikian diakui minat pada esport sempat fluktuatif lantaran tak semua games dapat dikategorikan sebagai esport.

Bermain games belakangan dilirik sebagai profesi. Atlet dengan gelar top player bisa mengantongi Rp 3 juta per bulan dari sponsor. Saat mengikuti kompetisi ada tambahan Rp 8 juta. Tentunya jumlah yang didapat akan jauh lebih besar saat memboyong medali. Melihat potensi ini di masa depan esport berpeluang besar untuk terus hadir di berbagai event olah raga internasional tentunya dengan penyesuaian tak keluar dari esensi olah raga yang seharusnya.

 

Ekonomi Digital

Esport menjadi bagian dari perkembangan ekonomi digital di Indonesia, memberi peluang bagi anak muda untuk menjadikannya sebagai profesi. Merupakan momen yang tepat untuk menciptakan ekosistem yang profesional dengan jenjang karier atlet yang jelas.

Bagaimana mencari bibit baru dari esport? Sebenarnya cara yang paling mudah adalah  mengadakan Piala Presiden Esports yang didukung penuh oleh pemerintah sebagai regulator. Mental diuji ketika bertanding secara offline sehingga para atlet siap berjuang, siap menjadi juara, dan siap menciptakan sejarah. Mental itu kurang terdeteksi di turnamen online.

Bayangkan Anda ditonton ribuan orang saat bertanding. Tentu timbul perasaan kurang nyaman. Oleh karena itu perbanyak mengikuti turnamen offline. Semakin Anda terbiasa, semakin besar kepercayaan diri. Sebagai contoh, esport di Asian Games 2018 yang ditonton jutaan orang Indonesia. Diharapkan atlet tersebut menang supaya Indonesia bangga. Tentu tekanan yang dialami atlet besar sekali.

Semoga setelah Piala Presiden Esports 2019 akan semakin banyak turnamen regional di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah menambah jam terbang para atlet agar semakin jago. Banyaknya liga di Indonesia otomatis menghadirkan arena bagi atlet untuk menambah skill. Semakin banyak bertanding jam terbang mereka semakin naik. Tantangan paling besar dalam esport adalah diri sendiri, contohnya malas berlatih. Oleh karena itu harus ada tekad bulat untuk menjadi juara.

Piala Presiden Esport 2020 mendatang adalah event berskala internasional terbesar yang pernah diadakan di Indonesia. Pada 2020 kita akan membuka diri dengan mengundang atlet esport dari Asia Tenggara. Perlu diingat, banyak pertandingan yang tidak memiliki standarisasi yang baik. Oleh karena itu perlu ada mercusuar sebagai arah menuju pertandingan internasional. Dengan demikian atlet esport Indonesia bisa bertanding dengan atlet esport dari negara lain.

Esport diakui sebagai cabang olah raga yang dipertandingkan di pesta olah raga internasional sekelas Asian Games 2018 untuk pertama kalinya. (Sumber foto: mineski.net)

Menurut lembaga survei Esport Newzoo, pendapatan esport secara global mencapai triliunan rupiah pada 2019. Bagaimana dengan industri esport di Indonesia? Saat ini esport adalah industri yang cukup besar. Kawasan Asia Pasifik menyumbang 47% dari pendapatan secara global dengan capaian pendapatan sekitar Rp 1.000 triliun pada 2019 dan diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya.

Berdasarkan data Newzoo pada 2017 Indonesia menjadi pasar esport terbesar di Asia Tenggara dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 12,3 miliar dan menempatkan diri di posisi ke-16 dunia dengan pendapatan tertinggi dari industri esport. Dilansir dari sumber yang sama, ada 43,7 juta gamers di Indonesia yang 55% diantaranya rela merogoh kocek untuk kepentingan terkait game. Diprediksi angka ini akan terus tumbuh.

Salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat akan potensi dan manfaat esport adalah mengadakan konferensi esport seperti Idbyte Esport 2019 pada 13 September 2019 lalu. Acara ini tidak hanya mengadakan konferensi, juga kompetisi dan pencarian bakat ekosistem esport. Ekosistem esport diyakini mampu menghasilkan lapangan pekerjaan yang banyak. Esport juga berpotensi mengharumkan nama bangsa, tidak hanya traditional sport.

Sejauh ini baru atlet esport Indonesia yang mendunia, seperti tim Bigetrone Esports yang mewakili Indonesia di ajang PUBG Mobile Club Open 2019 di Jerman. Tak menutup kemungkinan akan ada caster atau streamer Indonesia yang mendunia jika esport Indonesia dibangun dengan dukungan berbagai pihak seperti sponsor. Bagi brand, industri esport dapat dijadikan alat pemasaran baru untuk menyasar millenial dan gen Z dalam rangka meraih keuntungan dari besarnya pasar industri ini.

Industri esport bersama teknologi akan terus berkembang diiringi dengan semakin banyaknya orang yang memiliki akses ke internet. Indonesia harus mempersiapkan diri dari sekarang, mulai dari regulasi, infrastruktur, dan sumber daya manusia harus andil bermain dalam industri esport.