Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

Chef Kongs: Spesialis Masakan Indonesia

Make something difference.

Tiga kali kecelakaan nyaris merenggut nyawanya. Padahal hobi otomotif telah ditekuni sejak SMP. Akhirnya ia melabuhkan hati pada hobi baru, kuliner yang mengantarkannya menjadi chef handal.

Kendala dana membuat Rendy yang dikenal dengan nama Chef Kongs tidak kuliah selepas lulus SMA. Ia bekerja sebagai pencuci sayuran karena tidak bisa memasak. Pengalaman tersebut mengajarkannya banyak hal. Hingga Chef Kongs kuliah di Universitas Trisakti dengan beasiswa. Setelah lulus, tahun 2010 hingga 2012 ia bekerja di Club Med Pulau Bintan, salah satu resort bintang enam di Indonesia yang dimiliki orang Perancis. “Kemudian saya pindah ke Jakarta, sempat bekerja di sebuah restoran di Sudirman selama satu tahun. Selanjutnya saya join dengan orang, membuka Warung Yu Tien di Cilandak sampai sekarang,” ujar Chef Kongs.

Nama ‘Kongs’ awalnya berasal dari panggilan teman-temannya. Pasalnya tubuh Chef Kongs terbilang subur. Kini nama tersebut membawa keberuntungan dalam perjalanan kariernya. Segudang prestasi telah diukir pria berusia 26 tahun ini. Bersama Young Chef Club Indonesia, Chef Kongs meraih gold medal dalam ajang Food and Hotel Asia 2010 di Singapura. Selanjutnya pada tahun 2012 ia memperoleh silver medal dalam ajang Individual Cooking Competition di Bali. “Terlihat ada penurunan derajat dari gold ke silver. Namun ada pengalaman berharga dalam hidup saya yaitu mengikuti cooking class yang dibawakan Chef Marco Pierre White, guru Chef Gordon Ramsay, everybody know him,” ujar Chef Kongs.

Tak hanya itu di tahun yang sama Chef Kongs diutus oleh Kementerian Luar Negeri untuk mengkampanyekan makanan Indonesia ke Santiago, Chile. Mantan Vice President Young Chef Club Indonesia (2009-2014) itu dipercaya menangani katering acara saat Jusuf Kalla menjabat sebagai wakil presiden. Chef Kongs juga menyajikan katering di sebuah acara bersama William Wongso ketika Susilo Bambang Yudhoyono masih menjabat sebagai presiden. “Saya sempat mengisi acara di TV One dan Metro TV,” tutur Chef Kongs.

Dalam pandangan Chef Kongs, seorang spesialis Indonesian cuisine, Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Namun hanya sedikit orang yang mau mengeskplornya. Bukti kecintaannya terhadap masakan Indonesia ditunjukkan dengan pilihan menu yang dirancangnya di Warung Yu Tien. Selain masakan berbahan bebek, juga ada variasi minuman, diantaranya beras kencur smoothies dan jeruk nipis smoothies. “Make something difference,” kata Chef Kongs yang aktif di klub otomotif.

Selama ini masyarakat melihat beras kencur identik dengan jamu dan hangat. Chef Kongs terpikir untuk membuat beras kencur dingin. Dengan kata ‘smoothies’ persepsinya sudah beda dan pasti enak. Dengan demikian anak-anak menyukainya. Chef Kongs memperhatikan banyak sajian makanan yang kurang menggunakan bawang putih. Padahal itulah rasa Indonesia yang otentik, kaya akan bumbu. “Kunci marketing kami adalah the power of taste,” tutur Chef Kongs, brand ambassador Lock&Lock dan PT Tiga Pilar Sejahtera.

 

Memasak dengan Hati

Bagi Chef Kongs, memasak harus tulus. Ketika memasak dengan fun dan enjoy, terlihat pada hasilnya. Berbeda bila memasak dengan hati yang tertahan, hasilnya tentu amburadul. Mengenalkan sayuran kepada anak-anak bukanlah persoalan yang sulit. Menurut Chef Kongs, untuk anak di bawah umur tiga tahun sayur diperkenalkan melalui gambar. Anak diajarkan menggambar sayur dan orangtua mengatakan berulang-ulang bahwa sayur tersebut enak. “Anak bisa berkreasi dengan memberikan mata pada gambar sayur itu. Karena menggambar, anak penasaran dengan rasanya. Sesederhana itu,” ujar Chef Kongs.

Indonesia di mata Chef Kongs mampu berdiri di kaki sendiri selama ada kepercayaan diri. Faktanya orang Indonesia tidak percaya diri dan selalu menganggap bahwa chef asing itu pasti menyajikan makanan yang lebih enak. Chef Kongs mencontohkan executive chef di Club Med yang 75% nya orang Indonesia. “Orang Perancis saja percaya dengan kita. Namun mengapa orang kita sendiri tidak percaya dengan kinerja bangsanya,” tutur Chef Kongs.

Terkait hal tersebut, Chef Kongs pernah berbicara cukup lantang saat launching 30 ikon kuliner Indonesia. Menurutnya, percuma mempromosikan 30 ikon kuliner Indonesia bila di negara luar tidak ada pasar yang menjual bahan-bahan masakan Indonesia. Permasalahannya adalah pemerintah tidak mendorong maskapai penerbangan Indonesia untuk mendukung pendistribusian bahan-bahan masakan atau bumbu masak yang bisa diolah. “Thai Airways selalu mendistribusikan bahan-bahan masakannya ke setiap negara yang dilandasi. Di Hongkong, Belanda, hingga Chile ada Thai Market. Indonesian market tidak ada. Ini hal sepele,” ujar Chef Kongs.

Ketika ada pendistribusian bahan-bahan masakan Indonesia di negara luar, akan terasa efek campaign Indonesian food. Chef Kongs menyayangkan upaya yang dilakukan selama ini hanya membuang-buang uang. Harus ada kemauan serta sinergi dan kerjasama setiap pihak. “Kita sudah ajarkan mereka yang yang tinggal di luar negeri masakan Indonesia. Namun di mana mereka mendapatkan cengkeh, kapulaga,” kata Chef Kongs.

Chef Kongs yakin makanan Indonesia mampu mengangkat industri pariwisata Indonesia. ketika seseorang makan  rendang dan terasa enak, mereka akan bertanya asal masakan itu. “Promosi pariwisata Indonesia pakai yang kecil saja tapi berdampaknya besar,” tutur Chef Kongs.

0 Komentar
  • istianasutanti
    21 Februari 2015

    wah.. kerenn, seneng tiap kali baca cerita orang2 inspiring kayak gini. tfs ya mbak 🙂

  • Darubotak
    29 Maret 2016

    Hmm..rendy kong..
    Setahun lebih saya bekerjasama dengan orang ini..kong itu..low profile..asik..selalu masak banyak saat perform buat crew haha..dan masakannya ga pernah ada yg ga enak selama kerja bareng..

    Orang ini unik..kadang banyak omong hahaha..tapi hatinya baik..keturunan vietnam ini juga pernah kerjasama dengan saya sebagai food stylish iklan tv ranesa..hasilnya perfecto..

    Mulai jarang di tv..ya..karna tv menyajikan chef yang berparas komersil (rata-rata) bukan yang benar benar mengerti how to cook seperti manusia gendut satu ini..

    Ini menurut saya termasuk aset Indonesia yang berharga..sayang tidak banyak yang meliriknya..hope next month kita jadi kerjasama lagi Mr.Kong

    Sukses terus..

    • Ona
      26 Agustus 2016

      Terima kasih Pak. Sosok seperti ini yg bisa memajukan Indonesia ke depannya, amin