Sign up with your email address to be the first to know about new products, VIP offers, blog features & more.

Sinergi Hobi dan Bisnis

Nadine Chandrawinata berbagi kebahagiaan dalam berbisnis.

Nadine Chandrawinata berusaha menyinergikan hobi diving-nya dan bisnis resort di Raja Ampat, Papua Barat yang dijalankan bersama dua adiknya sejak 2011. “Sudah berdiri tiga resort dari delapan resort yang direncanakan,” kata Nadine penuh antusias.

Bisnis resort merupakan bisnis ketiga setelah salon Gluck dan Gudang Café yang sering dijadikan lokasi pameran foto gratis. Ia menilai inilah medan untuk melatih diri berbisnis. “Saya belum tertarik membuka resort di daerah lain, saya ingin fokus mengembangkan resort di Raja Ampat,” jawab Nadine dengan semangat.

Nadine berharap bisnis resort-nya mampu menarik wisatawan Indonesia mengunjungi Papua yang terletak di timur Indonesia. Oleh karena itu menurutnya biaya penerbangan menuju Papua harus terjangkau. Ia memberi ilustrasi, 80 persen pemilik resort di Raja Ampat adalah orang asing mengingat mahalnya tiket penerbangan dan akomodasi di Raja Ampat.

Nadine memandang Raja Ampat yang terletak di barat Papua itu memiliki potensi laut dan gunung yang belum banyak tergali. “Mereka yang senang laut, bisa diving. Yang senang gunung, bisa hiking,” tutur Nadine yang saat ini tengah menyelesaikan buku travelling berjudul Nadrenalin.

Energi yang meluap dari dalam diri Nadine untuk mengerjakan apa yang disukai ditanggapi serius oleh pemda setempat. “Mereka menilai usaha saya mampu menggerakkan ekonomi daerah,” ujar Nadine yang merasa langkahnya dimudahkan dengan title Putri Indonesia. Berbagi kebahagiaan merupakan prinsip Nadine dalam berbisnis. Wujudnya adalah menggerakkan penduduk lokal sebagai tenaga kerja di resort-nya. “Saya dan adik-adik harus lebih disiplin mengingat banyak orang yang bergantung pada bisnis ini,” tegas Nadine.

Tak berhenti sampai di situ, Nadine membentuk sekolah alam. Ia turun langsung memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai larangan membuang sampah sembarangan atau mengincar telur penyu dan hiu. “Saya sendiri menerapkan apa yang saya ajarkan yaitu dengan tidak menebang, mempertahankan pohon yang tumbuh di tengah bungalow. Keberadaan pohon itu membuat bungalow terlihat unik,” kata Nadine sambil tersenyum. Wanita berusia 28 tahun itu ingin menyampaikan pesan bahwa untuk menikmati keindahan alam dibutuhkan perjuangan dan kesabaran.

*Artikel ini dimuat di Majalah Jia Xiang, Maret 2012